Minggu, 16 Maret 2014

Cara Paling Buruk Mengakhiri Kisah Cinta

1. Surat
Media ini banyak digunakan orang untuk mengakhiri hubungan yang meregangkan jarak baik karena perseteruan atau persleingkuhan. Meskipun sulit untuk memecahkan masalah secara pribadi, namun menulis surat bukanlah cara terbaik untuk ditempuh dan sebaiknya dihindari.

2. SMS
Sangat tak mengenakkan ketika Anda membuka ponsel dan disambut dengan kalimat, “Sepertinya kita harus menjadi teman.” Jadi, tak peduli apa yang Anda katakan atau bagaimana Anda mengatakan hal tersebut, faktanya tetap bahwa mengirimkan pesan teks putus cinta lewat pesan merupakan cara menyedihkan dan terkesan membuang seseorang.

3. Lewat telepon
Memutuskan lewat telepon hanyalah cara seorang pengecut karena Anda tidak ingin menemuinya secara pribadi untuk mengatakan keputusan tersebut.

4. E-mail
Sebenci apapun Anda ingin memutuskan pasangan, berdiam diri dan memutuskan tali cinta lewat e-mail adalah cara yang bakal membuat pasangan terluka. Kemungkinannya, dia akan membaca e-mail tersebut pada saat yang tak terduga sehingga akan menyisakan sedikit ruang yang menyakitkan untuknya.

5. Menyampaikan pada teman
Menyimpan kata-kata tak mengenakkan yang dikomunikasikan ke orang lain untuk disampaikan kepada Anda bukan cara santun yang bisa dilakukan. Jangan sampai perbincangan tersebut justru menjadikan gosip tak sedap di antara teman-teman Anda. Ingat, putus adalah urusan pribadi yang sebaiknya tidak diumbar dan biarkan dia mendengarnya pertama kali dari mulut Anda.

6. Facebook/Twitter
Berteriak-teriak di jejaring sosial sehingga seluruh dunia bisa melihat bukanlah cara bijak untuk ditempuh. Ketika hubungan hancur dan Anda kembali menjadi lajang tak berarti Anda harus berbuat memalukan mantan pasangan. Banyak cara lain yang lebih santun untuk dipilih bukan?

7. Pengaruh orang lain
Memutuskan seseorang memang dibutuhkan keberanian yang datangnya dari dalam hati. Karenanya, menyoal alasan putus pun sebaiknya tidak dikarenakan orang lain yang berusaha memengaruhi Anda. Seberapapun orang tersebut memberikan pengaruh terhadap Anda sebaiknya jangan membiarkan pengaruh tersebut yang mendorong keputusan putus cinta Anda terhadap pasangan. Jadi, pikirkan baik-baik sebelum Anda melangkah lebih jauh.

8. Memutuskan di depan publik
Ketika Anda sedang makan bersama di restoran atau hangout di mal, Anda sengaja memanfaatkan momen tersebut untuk memberitahukan keputusan akhir dari hubungan yang tak bisa terus dijalankan. Hal ini sangat tidak etis untuk dipilih. Sebaliknya untuk mengutarakan keputusan tersebut, sebaiknya pilihlah lokasi yang tenang seperti rumah atau taman sehingga Anda mengecewakan orang tersebut dengan lembut.

9. Menghilang begitu saja
Menghindari kekasih Anda secara mendadak adalah hal yang harus dihindari. Suka atau tidak ketika sesuatu hal buruk terjadi pada Anda, tundalah perpisahan tersebut dan muncullah di hadapannya dengan sopan dan tidak menjadi pengecut yang kabur begitu saja. Menghilang hanya akan membuat perpisahan jadi lebih sulit.

10. Membiarkan dirinya tahu dari teman
Ketika Anda ingin mengakhiri hubungan cinta, salah satu cara termudah untuk dilakukan yakni memberitahunya secara langsung tentang hubungan Anda. Salah satu cara yang paling sedih ketika Anda mengakhiri hubungan adalah memasukkan orang asing yang tak ada sangkut pautnya dalam keputusan tersebut sebagai mediator keputusan Anda.

Sabtu, 01 Maret 2014

Tips Memotivasi Disiplin Diri Dalam Bersikap

1. Memilih makanan sehat/tak jajan makanan sembarangan.

Mulailah dari diri orangtua sendiri, yaitu dengan selalu menyediakan makanan sehat di rumah, tidak memberikan contoh jajan makanan yang tak sehat semisal beli makanan gorengan, dan sebagainya. Orangtua pun selalu menjelaskan pada anak akan pentingnya makanan sehat serta bahayanya makanan tak sehat yang mengandung pengawet, pewarna dan penambah rasa. Berikan contoh-contoh dari dampaknya yang bisa anak ketahui. Penjelasan ini tentunya harus dilakukan berulang-ulang sehingga anak mengerti. Dengan begitu, ia akan terbiasa dan tak masalah jika tak diberi makanan yang tak dibolehkan.
Bagaimana jika dibuatkan jadwal tertentu? Misal, hanya pada saat weekend saja atau saat berbelanja bulanan saja, sehingga anak tetap bisa merasakan makanan tertentu tanpa harus memuasakannya sama sekali. Hal ini boleh saja tergantung pada kebijakan masing-masing orangtua. Begitu pun bila orangtua memberlakukan “larangan” secara ekstrem lantaran anaknya mengalami autisma, misal.
2. Tak asal belanja barang/ mainan.
Sebetulnya hal ini tergantung bagaimana ketaatan orangtua dalam meluluskan atau tidaknya permintaan anak. Ada tipe orangtua yang senang memberikan apa pun yang dianggapnya menarik, lucu dan baik buat anak, meski si anak tidak memintanya, Ada juga orangtua yang main gampang saja dan tak mau repot dengan menuruti apa pun yang diminta anak daripada mendengar anaknya merengek atau ngamuk lantaran tak dikabulkan. Nah, bila Ibu dan Bapak termasuk orangtua tipe ini, tak heran bila si kecil akan terdorong untuk selalu ingin membeli/belanja barang atau sesuatu sesuai keinginannya. Padahal, dampaknya buruk buat anak. Salah satunya, anak jadi cenderung egois dan manja. Orangtua pun akan terbebani dan tersusahkan oleh perilaku anaknya ini.
Jadi, orangtua perlu introspeksi diri dan segera mengubah perilakunya yang merugikan itu. Hendaknya orangtua tidak selalu meluluskan permintaan anak. Jika ia sudah punya barang yang sejenis/hampir sama dengan yang akan dibelinya, jelaskan, ia sudah memiliki banyak barang tersebut. Ajarkan pula, ia boleh membeli sesuatu yang memang dibutuhkannya. Ingatkan anak, semua yang harus dibeli tentunya menggunakan uang yang didapat dari hasil kerja keras orangtua. Anak harus bisa menghargainya dengan cara tidak menghamburkan uang melainkan berhemat. Begitu pun dengan mainan/barang yang sudah dimilikinya, anak harus bisa menghargainya dengan menjaga baik-baik dan tidak merusaknya. Bahkan ajari anak untuk membagi barang yang dimilikinya kepada anak-anak yang kurang beruntung.
Berikan pula pilihan pada anak untuk membeli sesuatu yang diinginkan atau memilih waktu bersama orangtua, misalnya berenang. Umumnya, anak usia prasekolah—bila dibandingkan anak yang usianya lebih besar—akan lebih memilih waktu bersama orangtua. Jika bukan itu pilihan anak, maka orangtua perlu introspeksi diri.
3. Menahan emosi.
Perilaku agresif anak seperti memukul, mencubit, melempar dan sebagainya bukanlah perilaku menyenangkan bagi semua orang. Jika anak bersikap agresif dan tidak diatasi, akan menghambat anak dalam berhubungan dengan orang lain. Bukankah orangtua pun akan merasa kesulitan? Karenanya, orangtua perlu memberikan contoh perilaku baik yang diharapkan, selain juga menjelaskan secara terus-menerus agar anak mengerti.
Ajari anak mengendalikan emosinya dengan cara paling efektif yaitu pemberian time-out karena bisa menenangkan emosi anak, Jadi, saat anak dalam kondisi marah, minta ia masuk ke dalam suatu ruangan. Pilihlah ruang yang nyaman semisal ruang tidurnya atau lainnya. Diamkan anak dalam ruang tersebut. Berikan waktu untuk anak mengekspresikan kekesalan dan kemarahannya. Lamanya tergantung pada tingkat usia anak, tingkat kemarahan dan juga kemampuan mengatasinya. Jika anak sampai memberantakkan kamarnya, minta dia untuk membereskan kembali. Selesai waktu time-out, beri penjelasan pada anak tentang apa yang jadi harapan dan keinginan orangtua dari sikapnya. Juga beri pujian atau ajak anak melakukan kegiatan bersama, semisal memasak bersama.
4. Gosok gigi.
Tak ingin punya anak kecil-kecil sudah rusak giginya, bukan? Maka itu anak harus diajarkan menjaga kesehatan giginya. Caranya antara lain dengan menyediakan peralatan gosok gigi dan pasta gigi khusus anak yang menarik. Beri alasan pada anak mengapa ia harus menggosok giginya setiap pagi sesudah makan dan sebelum tidur malam. Efektifnya, orangtua memberikan contoh. Siapkan peralatan gosok gigi sebelum mandi pagi dan lakukan kegiatan gosok gigi bersama sebelum tidur. Bisa juga dengan menempelkan jadwal di papan. Jika anak melakukannya maka akan mendapat stiker bintang/kupon kecil. Stiker/kupon ini bisa ditukarkan dengan reward tertentu bila mencapai jumlah tertentu. Misal, ditukarkan dengan nonton film di bioskop, buku cerita, dan sebagainya.
5. Tidak nonton sinetron dengan muatan buruk.
Jika kedua orangtua bekerja, bisa saja pengaruh ini didapat dari kebiasaan pengasuh menonton sinetron. Tentunya, harus ada aturan jelas yang ditetapkan bagi orang di rumah dan diperlukan kerja samanya. Selain itu, berikan penjelasan pada anak mengapa ia tidak dibolehkan menonton sinetron dewasa. Katakan dengan bahasa yang mudah dicerna dan dimengerti anak, semisal bahwa tontonan tersebut tidak bagus dan bisa membuatnya bodoh. Alihkan tontonan anak pada film-film yang memang khusus untuk seusianya. Orangtua bisa membelikan VCD atau berlangganan televisi kabel, umpamanya. Dengan dibiasakan seperti ini anak juga lama-lama tak masalah bila tak menonton televisi. Juga anak tak merasa suatu keharusan untuk menonton.
6. Bangun pagi sebelum berangkat sekolah.
Di usia prasekolah, kebanyakan anak sudah duduk di TK dan mereka harus bisa bangun pagi untuk bersiap berangkat sekolah. Nah, agar anak bisa bangun pagi dan berangkat sekolah tanpa ada masalah/hambatan, maka malamnya jangan biarkan anak tidur larut. Kemudian paginya, bangunkan dia dengan menyetelkan lagu-lagu anak yang menyenangkan atau apa pun yang disukai anak di pagi hari. Intinya, buatlah keramaian di pagi hari. Perhatikan pula karakter masing-masing anak. Ada anak yang butuh waktu lebih lama dari bangun pagi untuk mandi, ada juga yang cepat. Lakukan pendekatan pada masing-masing anak. Motivasi bisa dilakukan pula dengan pemberian stiker untuk kemudian ditukar dengan suatu reward. Namun, jika anak selalu malas-malasan untuk berangkat ke sekolah apalagi sampai mogok sekolah, orangtua perlu mencari penyebabnya. Mungkin ada masalah di sekolahnya.
7. Punya waktu belajar.
Anak perlu memiliki sikap positif dengan mau belajar di jam-jam tertentu. Memang, anak usia ini belum belajar dalam arti sesungguhnya dan juga belum mendapat PR dari sekolahnya. Namun dengan dibiasakan belajar di waktu-waktu tertentu akan mempermudah orangtua saat kelak anak di usia sekolah. Anak akan terbiasa melakukan kegiatan belajar di jadwal tersebut.
Cara memotivasinya dengan memberikan aktivitas atau kegiatan belajar sambil bermain di waktu khusus belajar. Orangtua harus terlibat di dalamnya, menemani, membantu dan juga mengarahkan. Sediakan pula buku-buku aktivitas, semisal buku aktivitas menggambar, mewarnai, berhitung, dan sebagainya. Lakukan secara rutin aktivitas ini. Mengingat konsentrasi anak belum terbentuk baik di usia ini, maka tingkatkan terus konsentrasinya dari waktu ke waktu agar anak mau melakukan aktivitasnya dengan baik.
8. Mau membaca.
Tak menutup kemungkinan anak usia ini ada yang sudah bisa membaca. kalaupun anak belum bisa membaca namun orangtua tetap perlu menanamkan kebiasaan membaca sejak dini. Orangtua harus memberikan contoh dengan suka membaca dan membacakan buku cerita atau dongeng sebelum tidur secara rutin sehingga ada keinginan anak untuk mau bisa membaca sendiri. Bisa juga orangtua membacakan cerita sambil bermain peran. Lama kelamaan anak akan mau membaca. Lakukan pula kegiatan belajar membaca sambil bermain yang bisa orangtua ciptakan secara kreatif.

Memotivasi Diri Sendiri Ketika Lagi Down

1. Ingat bahwa down itu hanya sementara
Ingat bahwa setiap koin itu punya 2 sisi, dan hanya karena Anda sedang mengalami sisi yang buruk, bukan berarti tidak ada sisi yang baik. Ketika momentum dan motivasi Anda sedang rendah, putuskan apa yang tidak ingin Anda lakukan dan Anda akan merubah situasinya.
Berjalan - jalan ketika Anda mengatakan Anda tidak mau. Telepon seseorang ketika Anda merasa tidak mau menelepon karena terlalu letih... Anda akan menyadari bahwa motivasi Anda sudah kembali. 
2. Ambil satu langkah kecil
Perubahan apapun bisa dimulai dari satu langkah kecil. Seringkali, kita membuat diri kita sendiri berimajinasi dengan memikirkan hal yang enak, namun sebenarnya kita butuh sesuatu yang lebih besar. Ambillah satu langkah kecil dan ulangi dengan mengembangkannya sedikit demi sedikit. Manfaatnya akan berkembang dan juga motivasi Anda. 
3. Fokus pada satu goal
Terkadang ketika kita merasa down, itu karena kita melakukan terlalu banyak hal dan tidak bisa fokus pada satu goal. Hasilnya kita akan merasa stress dan capek. Seperti kita membuat seekor unta terjatuh karena kita terlalu banyak membawa beban di punggungnya. Ini adalah masalah yang umum..
Berikut ini adalah solusi yang paling powerful : Pilihlah salah satu pekerjaan atau goal dan fokus. Lakukan satu hal itu dengan sebaik - baiknya. Anda akan memiliki lebih banyak waktu dan energi untuk mengerjakan yang lain, karena Anda sudah membangkitkan kembali motivasi dan semangat yang tadinya down. 
4. Minta bantuan
Ketika Anda merasa down, keluarlah. Kita ini seperti batere,.. terkadang kita harus mengisi ulang diri kita. Berkunjung kerumah teman atau saudara atau bisa juga berbincang - bincang dengan sahabat di online. 
5. Berlatih untuk berpikir positif
Ketika Anda merasa down, sebenarnya Anda sedang "berpikir" down dan pemikiran itulah yang menjadi penyebab sesungguhnya dari perasaan Anda. Untuk memperbaiki situasi ini, cobalah untuk memulai berpikir ulang mengenai pemikiran Anda. Dengarkan apa yang Anda katakan kepada diri Anda sendiri. Apakah itu pikiran negatif yang membuat anda down dan stuck.
Untuk mengatasi pemikiran yang negatif itu, dan membangkitkan kembali semangat Anda, gantilah "Saya tidak bisa melakukannya" dengan "Perhatikan saya melakukannya." Ubah pikiran Anda dan Anda akan merubah motivasi dan perasaan Anda. 
6. Ingatkan diri Anda setiap hari
Buatlah sebuah pengingat didepan Anda yang memotivasi. Anda juga bisa berlangganan email yang memberikan Anda motivasi setiap pagi. Yang saya sarankan dari super email di samping.
Kirimkan pengingat kepada diri Anda sendiri atau buat catatan kecil dan huruf besar - besar, pasangkan gambar - gambar yang menarik perhatian Anda kemudian tempelkan di tempat - tempat yang mudah terlihat, seperti kaca, meja kerja, kulkas, atau bahkan kemudi mobil Anda. Jika "Luar jangkauan berarti di luar pemikiran", maka buat goal Anda "Tetap dalam jangkauan, didalam pikiran."
7. Broadcast goal Anda
Buat banyak orang mengetahui apa goal Anda secara umum, dan buat keluarga, teman, dan rekan kerja tahu tentang goal anda secara spesifik. Dengan melakukan hal ini, Anda sudah berkomitmen pada diri Anda sendiri untuk keluar dari zona nyaman dan bergerak menuju action, dari stuck menjadi peningkatan signifikan.
Buatlah surat perjanjian komitmen, berikan copynya ke orang - orang yang mendukung Anda dan berikan update kepada mereka secara berkala tentang perkembangan Anda.
8. Tarik nafas, tidur... dan mandi di pagi hari
Ada sebuah metode yang sangat bagus dan hebatnya hal itu selalu bekerja. Metodenya seperti ini..
Ketika kita merasa down dan stress, kita bisa bernafas dengan otot perut, dan ketika kita melepaskannya, katakan.." Saya akan tidur malam ini. Ketika saya tidur, saya akan tidur dengan nyenyak. Ketika saya bangun esok hari, saya akan kembali bugar dan penuh dengan semangat." Kemudian mandilah , dan ketika mandi itu, kita ubah pikiran kita menjadi hal yang positif. Lakukan hal itu dan bagikan pengalaman anda ke orang lain.
9. Ubah kata - kata Anda dan bangunlah momentum
Kata - kata Anda secara tidak sadar sangat luar biasa. Untuk maju ke depan, ubah nada dan arah berpikir Anda. Ubah kata - kata Anda dari "masalah" menjadi "kesempatan", dari "kesulitan" menjadi "manfaat". Perubahan kecil tetapi dilakukan secara konsisten akan mengubah "pesimis" menjadi "optimis" dan "inersia" menjadi "momentum"